Senangnya Bertemu dengan Para Aktivis (Hak) Anak

Bertemu dengan para sahabat, tentulah semua bisa merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Apalagi bila sudah lama tak berjumpa. Demikian pula bila bertemu dengan orang-orang yang bergerak atau bekerja pada wilayah yang sama dengan kita. Saling berbagi pengalaman, membuat mata dan hati terbuka, mendapatkan pembelajaran untuk meningkatkan kualitas kerja kita di masa mendatang.

Saya merasa bersyukur, bisa sering mendapatkan kesempatan seperti itu. Salah satunya, selama tiga hari, pada tanggal 3-5 Mei 2012, bertempat di Wisma Asri, Kaliurang,Yogyakarta, saya bertemu para sahabat yang bekerja pada isu/persoalan hak-hak anak yang mewakili berbagai organisasi di berbagai wilayah.

Pertemuan ini dalam acara “Round Table Meeting: Advokasi Perlindungan Anak di Indonesia” yang diselenggarakan oleh Yayasan Sekretariat Anak Merdeka Indonesia (SAMIN) dan Plan Indonesia.

Hadir dalam acara itu antara lain: Mohammad Farid yang dikenal sebagai aktivis Hak Anak dan pernah menjadi komisioner di Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) periode lalu. Ia sering menjadi teman, sahabat, dan guru yang baik untuk berbagi ilmu tentang hak-hak anak bagi para aktivis tidak hanya diIndonesia, tapi juga di beberapa Negara tetangga.  Dialah yang memfasilitasi selama acara berlangsung. Fajar Sudjarwo, seorang aktivis NGO sejak tahun 80-an, yang kini aktif di IRE-Yogyakarta, yang bergelut dengan isu governance desa, turut mewarnai dengan pandangannya bahwa anak harus ditempatkan sebagai warganegara yang juga harus diakui keberadaannya. Bambang Budiono, yang dikenal dengan panggilan akrab Bambud, ketua PUSHAM UNAIR, yang memiliki pengalaman di lembaganya dan bersama kalangan ornop lain di Surabaya dan Jawa Timur, sering memberikan perhatian dan program intervensi untuk mengatasi berbagai persoalan anak-anak. Apong Herlina, mantan ketua LBH Jakarta, pendiri LAPA, dan kini duduk sebagai komisioner di Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) periode 2010-2013, yang memiliki pengalaman panjang dalam penanganan anak-anak yang berkonflik dengan hukum.

Tentu masih ada sahabat-sahabat lain, seperti Distia Aviandiari dari LAHA Bandung, Netti Lesmana dari Pratista Indonesia Bogor, Eny Setyaningsih yang saya kenal sebelumnya aktif dalam isu pendidikan dan tinggal di Bogor kini telah pindah ke Satunama Yogyakarta, Dimas Dari LPA Yogyakarta, Harti dari Rifka Annisa, Edi dari LPPA Semarang, Edward Dewaruci dan Umar dari SCCC Surabaya, Agastya dan Irhas Erlangga dari Puskapa UI.

Beberapa sahabat yang mewakili Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) dariJakarta, Magelang dan Kupang juga menambah lengkap sharing yang berlangsung.

Sedangkan dari PlanIndonesia, yang hadir adalah Amrullah Sofyan dan Yuyum Fahni.

Terima kasih kepada Hari Ari Adhana selaku Koordinator Panitia dan segenap anggota panitia yang lain: Agus Rika Muninggar, Siti Rokhayah dan Antun Sasongko Hadi yang telah bekerja keras memfasilitasi agar kegiatan ini berjalan lancar.

Apa saja pembicaraan dalam pertemuan ini? Ah, biar dilanjutkan pada tulisan yang lain.

Salam hangat selalu kepada segenap sahabat. Apapun yang telah dilaksanakan, betapa kecilnya tetap berarti bagi kehidupan anak-anakIndonesia.

Yogyakarta8 mei 2012