Tinggalkan komentar

(puisi) anak-anak yang Tersembunyi di Hari Anak

anak-anak yang tersembunyi di hari anak 

anak-anak yang masih mendekam luka, namun tak dirasa, lantaran dianggap tak berguna untuk mengurangi rasa sakit apalagi mampu menepiskan luka-luka itu, masih saja menghirup aroma knalpot  dan menyatukan diri bersama aspal yang mulai meleleh. menanti dan berebut remah-remah dari roti negeri yang terbagi tidak ke semua, sayangnya kerakusan menyebabkan remah-remah itupun masih direbut lagi ke atasnya. anak-anak yang bermain dengan angin, serta bermandikan cahaya matahari, menikmati indahnya rembulan purnama dari balik besi pembatas jalan layang di atas sana, sambil menghirup aroma lem, penahan rasa lapar. anak-anak tanpa nama, bernama asal suka, menggagahi perjalanan waktu yang melahirkan anak-anak tak bernama pula. terasing dan diasingkan bahkan sering dianggap sebagai monster atau hantu yang akan menyergap perjalanan malam. anak-anak itu mencampur ciu dengan obat nyamuk dan sejumlah pil, merayakan pesta kekalahan yang tak pernah usai. merekapun berpesta tanpa perduli bahwa mereka memiliki presiden yang mengalahkan kepentingan anak-anak di hari anak nasional. hari anak-pun juga tak dihirau, lantaran kehidupan dari kemarin, masih sama saja. syukur tak tertangkap  satuan polisi pamong praja.

24 Juli 2011

Tinggalkan komentar